Penggolongan Syair

Penggolongan Syair
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.
1. Syair Panji Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.
2. Syair Romantis Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.
3. Syair Kiasan Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan".
4. Syair Sejarah Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda. Jeda Info Syair berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al Saleh di Aceh, bertarikh 1297 M. Kegiatan Kemanusiaan 21
5. Syair Agama Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayat cerita nabi, dan (d) syair nasihat.

Pengertian Syair

Pengertian Syair
Tahukah kalian tentang syair? Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu'ur yang berarti perasaan. Kata syu'ur berkembang menjadi kata syi'ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab.

Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen

Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen
1. nilai moral atau keagamaan yaitu nilai yang berkenaan dengan Tuhan dan agama;
2. nilai kemanusiaan atau sosial yaitu nilai yang berkenaan dengan masyarakat;
3. nilai etika atau susila atau norma yaitu nilai yang berkenaan dengan budi bahasa, sopan santun; dan
4. nilai estetika atau keindahan yaitu nilai yang berkenaan dengan seni dan keindahan.

unsur intrinsik cerpen

unsur intrinsik cerpen
unsur intrinsik cerpen meliputi hal-hal berikut ini.
1. Tema adalah sumber gagasan/ide cerita atau gagasan pokok yang dikembangkan menjadi sebuah karangan.
2. Alur adalah urutan peristiwa sebab akibat yang menjalin suatu cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur gabung (gabungan dari alur maju dan alur mundur).
3. Tokoh adalah pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yakni protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh penentang), dan tritagonis (tokoh ketiga).
4. Sudut pandang adalah tempat atau titik dari mana seseorang melihat objek karangan.
5. Latar adalah waktu dan tempat serta keadaan sosial yang digunakan pengarang dalam menyusun cerita.
6. Amanat adalah pesan moral yang terdapat dalam cerita

Pengertian Cerpen

Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berwujud prosa. Cerpen ada yang bersifat fiktif dan nonfiktif. Cerita yang ditampilkan dalam sebuah cerpen biasanya hanya sepenggal peristiwa yang terjadi pada seseorang dan fokus cerita terletak pada tokoh utamanya. Cerpen biasanya juga diterbitkan dan dibukukan dalam bentuk kumpulan yang disebut buku kumpulan cerpen.

hal-hal yang diperhatikan dalam membaca puisi

hal-hal yang diperhatikan dalam membaca puisi
1. Suara (Vokal) Pembaca puisi hendaknya menyampaikan keindahan puisi dengan suara (vokal) yang baik. Hal-hal yang berkaitan dengan suara (vokal) adalah sebagai berikut.

  • Artikulasi Pembaca puisi hendaknya mampu mengucapkan setiap kata dari puisi tersebut dengan jelas, baik bunyi vocal maupun konsonan. 
  • Intonasi Puisi akan terkesan menarik jika dibacakan dengan memperhatikan variasi lagu kalimat yang dibawakan secara wajar. 

2. Ekspresi Ekspresi pembacaan sebuah puisi meliputi mimik (raut muka) dan gesture (gerakan tubuh). Mimik merupakan petunjuk apakah puisi yang dibacakan telah dijiwai oleh pembacanya atau belum. Mimik harus muncul dengan sendirinya sesuai dengan jiwa puisi. Gerakan tubuh dapat menghidupkan sebuah puisi yang dibacakan asalkan tidak berlebihan.

tips untuk menulis puisi

tips untuk menulis puisi
Banyaknya penguasaan kosa kata mempengaruhi keterampilan menulis puisi. Untuk para pemula, menulis puisi adalah suatu hal yang sangat sulit. Namun, ada tips untuk kamu agar kamu bisa lancar menulis puisi.


1. Puisi yang kamu tulis pertama kali mungkin kurang "asyik" menurut kamu. Biarkan saja dan simpanlah puisi yang pertama kali kamu tulis.
2. Puisi sangatlah tergantung seberapa banyak kata yang kamu ingat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak kamu membaca.
3. Dalam menulis puisi jangan takut kalau-kalau puisi kamu jelek karena itu adalah merupakan suatu proses. 4. Ada 3 kunci untuk menulis puisi yang bagus, yaitu;
     a. Latihan
     b. Latihan
     c. Latihan
Jadi, intinya sering-seringlah menulis puisi.